Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Berbantuan Media Kertas Lipat
untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Mata Pelajaran Matematika
Materi Penjumlahan Pecahan dengan Penyebut Berbeda.
Lita Surya Meidi
Situasi
rendahnya hasil belajar siswa. Pada materi penjumlahan pecahan dengan penyebut berbeda siswa belum memahami konsep penjumlahan pecahan dengan penyebut berbeda sehingga sering menjumlahkan penyebutnya secara langsung tanpa menyamakan penyebutnya terlebih dahulu. Hal itu menyebabkan siswa sering merasa kebingungan dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan guru.
Dari identifikasi masalah tersebut guru bertanggung jawab atas tugasnya dengan berupaya merangsang pemahaman konsep siswa tentang penjumlahan pecahan dengan penyebut berbeda, menciptakan pembelajaran lebih menarik dengan video pembelajaran, dan menggunakan media yang lebih efektif untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Tantangan
Setelah melakukan identifikasi masalah dan melakukan kegiatan refleksi diri, wawancara dengan teman sejawat, kepala sekolah serta pakar maka ditemukan beberapa tantangan yaitu:
a. Siswa belum memahami konsep penjumlahan pecahan dengan penyebut berbeda.
b. Guru belum menggunakan media atau alat peraga pembelajaran untuk membantu siswa dalam memahami konsep pecahan.
c. Model pembelajaran yang digunakan guru belum tepat.
d. Kurangnya pemanfaatan Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) dalam proses pembelajaran matematika.
Aksi
Beberapa upaya yang bisa dilakukan guru untuk mengatasi tantangan yang ada diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Terkait dengan media atau alat peraga pembelajaran
Guru menggunakan media atau alat peraga benda konkrit berupa kertas lipat. Media kertas lipat dipilih karena media ini mudah didapatkan, efisien dan siswa mampu terlibat secara langsung dalam pembelajaran yaitu siswa dapat memperagakan cara menghitung penjumlahan pecahan dengan penyebut berbeda menggunakan kertas lipat. Dengan menggunakan kertas lipat juga guru bisa memperjelas konsep penjumlahan pecahan dengan penyebut berbeda sehingga siswa lebih cepat memahami konsep penjumlahan pecahan.
b. Terkait dengan model pembelajaran
Pelajaran matematika sangat erat kaitannya dengan permasalahan kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran yang digunakan adalah model Problem Based Learning (PBL) karena siswa dihadapkan dengan permasalahan sehari-hari dan berusaha memecahkan masalah tersebut. Guru juga memasukkan sintak-sintak dalam kegiatan awal, inti, dan penutup.
c. Terkait Pemanfaatan TPACK
Proses pembelajaran memanfaatkan Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) yaitu dengan menggunakan media power point penjumlahan pecahan dengan penyebut berbeda dalam menyampaikan materi pembelajaran dan menampilkan video pembelajaran untuk membantu siswa dalam memahami konsep penjumlahan pecahan dengan penyebut berbeda.
d. Terkait Penilaian
Penilaian dilakukan dalam 3 bentuk yaitu Penilaian sikap (selama proses pembelajaran), pengetahuan (mengerjakan lembar evaluasi), dan keterampilan ( dalam memeragakan cara menggunakan kertas lipat, diskusi kelompok dan peyajian hasil diskusi).
Refleksi Hasil dan dampak
Dampak penggunaaan media kertas lipat yaitu siswa mampu terlibat secara langsung dalam memeragakan penggunaan kertas lipat untuk memecahkan soal penjumlahan pecahan dengan penyebut berbeda, dengan pemanfaatan Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) siswa tidak cepat merasa bosan dalam proses pembelajaran, serta dengan model Problem Based Learning (PBL) membuat siswa lebih aktif dan bersemangat dalam berdiskusi kelompok untuk menyelesaikan soal-soal penjumlahan pecahan dengan penyebut berbeda.
Hasil dari penggunaan media kertas lipat dan pemanfaatan Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) sangat efektif dalam proses pembelajaran karena dengan menggunakan media kertas lipat siswa lebih memahami konsep penjumlahan pecahan dengan penyebut berbeda daripada tidak menggunakan media pembelajaran.
Terkait respon dari kepala sekolah dan teman sejawat dengan strategi yang dilakukan yaitu sangat mendukung terhadap kegiatan pembelajaran karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran matematika materi penjumlahan pecahan dengan penyebut yang berbeda. Akan tetapi dalam pelaksanaan pembelajaran juga terdapat kekurangan yaitu kurangnya interaksi antara guru dan siswa dalam membuat kesimpulan pembelajaran. Kekurangan tersebut akan menjadi acuan untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya agar dapat berjalan maksimal.
Faktor keberhasilan dari kegiatan yang sudah dilakukan adalah penggunaan media pembelajaran, pemanfaatan Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) dalam proses pembelajaran, dan penggunaaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) serta kerjasama antar teman sejawat saat pelaksanaan pembelajaran. Guru merasakan keberhasilan dalam mencapai tujuan tersebut dan hasilnya efektif dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran matematika materi penjumlahan pecahan dengan penyebut berbeda.